RSS
Write some words about you and your blog here

DAMPAK NEGATIF KALAU MASIH ABG SUDAH HAMIL

Kasus hamil diluar nikah pada remaja putri alias anak baru gede (ABG) terus bertambah. Hamil saat ABG tidak hanya merusak indahnya masa-masa muda si remaja tapi juga beresiko besar buat kesehatannya. Ada beberapa kengerian yang muncul saat ABG ternyata hamil saat belum waktunya.
            Mengapa demikian ? karena perempuan yang belum cukup umur memiliki organ-organ reproduksi yang belum kuat untuk berhubungan intim atau melahirkan. Akibatnya remaja putri yang hamil di usia ABG beresiko 4 kali lipat mengalami luka serius dan meninggal saat melahirkan.
            Berikut beberapa bahaya yang mengancam bila remaja putri hamil di usia muda (sebelum 20 tahun):

1.    Secara organ reproduksi ia belum siap untuk berhubungan atau mengandung, sehingga jika hamil beresiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, pendarahan, bahkan kematian pada ibu atau bayinya.
2.    Sel telur yang dimiliki oleh perempuan tersebut belum siap
3.    Beresiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar resuko daerah reproduksi terkontaminasi virus.
4.    Kelahiran prematur. Sebuah usia kehamilan penuh berlangsung selama 40 minggu. Bayi yang lahir sebelum 37 minggu dapat dikategorikan sebagai bayi prematur. Bayi yang lahir lebih awal, memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami masalah pernapasan, pencernaan, penglihatan, kognitif, dan masalah lainnya.
5.    Berat lahir bayi rendah. Remaja perempuan yang hamil beresiko lebih tinggi tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah. Hal tersebut karena bayi memiliki waktu yang kurang dalam rahim untuk tumbuh. Bayi lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki berat badan sekitar 1500-2500 gram.
6.    Penyakit menular seksual (PMS). Untuk remaja yang berhubungan seks selama kehamilan, penyakit menular seksual seperti klamidia dan HIV adalah perhatian utama. PMS ini dapat naik melalui serviks dan menginfeksi rahim dan pertumbuhan bayi.
7.    Depresi Postpartum. Remaja perempuan yang hamil mungkin lebih beresiko mengalami depresi postpartum, yaitu depresi yang dimulai setelah melahirkan bayi. Remaja perempuan yang rasa down dan sedih, baik saat hamil atau setelah melahirkan, harus berbicara secara terbuka dengan dokter atau orang lain yang mereka percaya. Depresi dapat mengganggu merawat bayi yang baru lahir.
8.    Merasa sendirian dan terkucilkan. Khusus untuk remaja yang berpikir tidak dapat memberitahu orang tuanya bahwa sedang hamil merasa takut, terisolasi, dan merasa sendiri dapat menjadi masalah nyata. Tanpa dukungan keluarga atau orang dewasa lainnya, remaja perempuan yang hamil cenderung tidak akan makan dengan baik, olahraga, atau mendapatkan banyak istirahat.

0 komentar:

Posting Komentar