Kehamilan kembar terdengar menyenangkan, tetapi hal ini tekait dengan resiko komplikasi yang lebih tinggi pada ibu. Ada beberapa resiko yang mengintai ibu hamil bayi kembar.
Selama kehamilan kembar, resiko kematian perempuan selama kelahiran anak sangat meningkat. Bahkan, bayi akan lebih rentan terhadap bahaya apapun selama kelahiran.
Dalam kasus kehamilan kembar, rahim seorang perempuan membawa lebih dari 1 anak di dalamnya. jadi, semakin besar jumlah bayi dalam kandungan, bayi akan semakin kecil dan berat badan rendah. Berikut komplikasi umum pada pada ibu hamil kembar :
1. Persalinan Prematur
Kebanyakan bayi kembar akan lahir prematur (lahir sebelum 37 minggu). Bayi biasanya lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2500gr) dan butuh bantuan bernafas, makan, melawan infeksi, dan tetap hangat. Kerentanan akan semakin meningkat pada bayi yang lahir kurang dari 28 minggu. Banyak organ tubuh mungkin tidak berkembang untuk bertahan hidup di luar rahim ibu dan mungkin terlalu muda untuk berfungsi dengan baik.
2. Hipertensi KArena Kehamilan
Wanita dengan janin kembar lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan placental abruption (terlepasnya plasenta dari rahim)
3.
Anemia
Anemia
Anemia sangat umum terjadi pada ibu dengan kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan tunggal
4. Lahir Cacat
Kehamilan kembar meningkatkan resiko menghasilkan bayi dengan kelainan bawaan termasuk cacat tabung saraf, pencernaan, dan kelainan jantung.
5. Keguguran
Keguguran pada trimester pertama lebih menonjol pada wanita yang memiliki kehamilan kembar. Hal ini mungkin juga disertai pendarahan. Resiko keguguran meningkat pada trimester berikutnya.
6. Sindrom Transfusi twin-to-twin
Dalam pembuluh darah tetap saling terkoneksi dalam plasenta dan mengalihkan darah dari satu janin ke janin lainnya. Terjadi sekitar 15% dari kembar yang berbagi plasenta
7. Jumlah Cairan Ketuban Abnormal
Kelainan Cairan Ketuban sering terjadi pada kehamilan kembar, terutama untuk kembar yang berbagi plasenta.
8. Persalinan Cesar
Posisi janin abnormal dalam kehamilan kembar meningkatkan kemungkinan terjadinya kelahiran cesar.
9. Pendarahan Post-partum
Daerah plasenta yang besar dan rahim yang lebih buncit dapat menyebabkan ibu beresiko untuk pendarahan setelah persalinan kehamilan kembar banyak
Untuk itu, dalam kasus kehamilan kembar perawatan ekstra perlu dilakukan. Pemeriksaan USG harus dilakukan untuk memantau perkembangan janin. Kehamilan kembar yang rumit dan jika tidak dirawat dengan benar, dapat menjadi sangat berbahaya bagi ibu dan bayi.
0 komentar:
Posting Komentar